Selamat Hari Ibu

Oleh Daud Amarato  |  Profil

Ilustrasi: Ibu menggendong anaknya dengan penuh kasih sayang

Ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional (oleh Presiden Soekarno dengan Kepres RI No 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke 25 "Kongres Perempuan Indonesia 1928"), hal ini merupakan suatu momentum yang penting bagi Bangsa Indonesia untuk menghormati dan menghargai pengorbanan maupun andil besar dari kaum sumber dan asal kehidupan itu.

Menjadi seorang ibu, merupakan suatu peran luar biasa yang cenderung kurang menjadi perhatian bagi banyak orang, termasuk kaum perempuan itu sendiri. Andil kaum ibu selalu terselubung oleh peran kaum bapak yang terkesan lebih wou...

Jika direnungkan dengan hati yang bersih dalam situasi yang lebih tenang, sesungguhnya kehebatan kaum ibu tak tertandingi oleh pasangannya kaum bapak.

Hal sederhana yang mudah membuktikan kehebatan kaum ibu adalah semua hal yang dikerjakan oleh kaum bapak, bisa diambil alih oleh kaum ibu. Sebaliknya tidak semua hal yang dikerjakan oleh kaum ibu belum tentu bahkan tidak dapat dikerjakan oleh kaum bapak. Misalnya: peran untuk melahirkan anak tidak akan pernah bisa dilakukan oleh kaum bapak. Sebaliknya peran pencari nafkah keluarga yang diidentikkan dengan pekerjaan laki-laki pada zaman dahulu, kini dapat dikerjakan dengan baik oleh kaum ibu. Bahkan pada sejumlah kasus, justru kaum ibu jauh lebih unggul dalam hal mencari nafkah keluarga. Demikian pula dalam sejumlah peran dan kegiatan lainnya.

Bertolak dari uraian di atas, maka sesungguhnya predikat "manusia terhebat" patut disematkan kepada kaum ibu. Namun hal yang luar biasa adalah kaum ibu tetap teduh dalam gelora kehebatannya, tetap diam dalam gemuruh kedahsyatan perannya. Mereka ikhlas menerima fenomena kehidupan bahwa jika anak gagal disebut karena ibunya gagal mendidik anak. Sebaliknya jika anak sukses dikatakan "hebat anak bapak". Bahkan dalam banyak kejadian, jika seorang anak sukses atau berprestasi, maka sejumlah bapak mengatakan dengan bangga: "siapa dulu bapaknya", sementara itu ibunya bisa terlupakan. Ibupun tak pernah menceritakan kehebatannya tentang mendidik anak, apalagi meminta imbalan.

Kami bangga memilikimu ibu. Semoga contoh kasih sayangmu yang tulus, keteduhan dan pengorbanan mati hidupmu yang tanpa pamrih itu, dapat memotivasi kita semua untuk menjadi orang yang memiliki kasih tulus dan siap berkorban demi kebaikan umat manusia.

Kita semua jadi sadar dan mengakui bahwa kaum ibu adalah "manusia terhebat yang tetap membisu dalam kedahsyatannya". Selamat hari Ibu...

Posting Komentar untuk "Selamat Hari Ibu"